PLK Desa Glagahagung Memperhatikan Rasionalitas Petani Desa
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/2ffd5256-5d8e-44f7-9450-d7ad58daaff2.jpg)
Perkuliahan Luar Kelas (PLK) yang
dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Sosiologi di desa Glagahagung, Kecamatan
Purwoharjo, Banyuwangi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa berkesempatan untuk
mempelajari langsung bagaimana desa Glagahagung mempunyai toleransi agama yang
tinggi, inovasi pertanian, serta pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan
kehidupan yang lebih baik. Salah satu nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi
di Desa Glagahagung adalah toleransi antar umat beragama. Di sini, masyarakat
yang terdiri dari beragam latar belakang agama hidup rukun dan saling
menghormati satu sama lain, tidak ada konflik agama yang mencuat.
Pada sepuluh tahun yang lalu,
pertanian pajale (padi, jagung, kedele) adalah kegiatan utama yang menghidupi
sebagian besar penduduk Desa Glagahagung. Namun, dengan perkembangan zaman dan
perubahan iklim, banyak petani yang mulai beralih ke salah satu tanaman yang
kini menjadi primadona adalah buah naga. Alasan utama peralihan ini adalah
prospek buah naga yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan pajale. Tanaman
buah naga memiliki waktu panen yang lebih cepat, sehingga memberi hasil yang
lebih cepat pula. Selain itu, permintaan pasar untuk buah naga semakin
meningkat, baik di pasar lokal maupun luar daerah. Petani desa pun beralih
menanam buah naga sebagai komoditas unggulan, yang terbukti meningkatkan
pendapatan mereka.
Namun, meski beralih ke tanaman
buah naga, desa Glagahagung ini tetap menghadapi beberapa tantangan, terutama
terkait dengan ketersediaan pupuk subsidi. Untuk mengatasi masalah tersebut,
masyarakat desa bersatu dalam sebuah paguyuban yang tidak hanya berfungsi
sebagai wadah untuk saling berbagi informasi mengenai suplai pupuk, tetapi juga
sebagai tempat untuk bertukar pengalaman dalam dunia pertanian. Paguyuban ini
sangat unik karena tidak berfokus pada keuntungan ekonomi, melainkan lebih
kepada saling berbagi pengetahuan untuk kesejahteraan bersama. Paguyuban ini
juga turut menyediakan fasilitas yang mendukung produksi pertanian, seperti
lampu untuk membantu proses pertumbuhan tanaman di malam hari.
Di desa Glagahagung ini juga terdapat
berbagai program kesehatan yang dilaksanakan secara rutin, salah satunya adalah
Posyandu Remaja. Posyandu di desa ini menyediakan layanan untuk mendukung
kesehatan dan perkembangan mereka, termasuk memberikan informasi terkait
kesehatan reproduksi dan lainnya. Sementara itu, bagi lansia, ada juga kegiatan
rutin seperti pengajian. Bahkan terdapat sekolah khusus lansia yang membantu
mereka untuk terus belajar. Selain itu, Desa Glagah Agung juga mengadakan
program kesehatan fisik melalui kegiatan senam yang diadakan setiap minggu. Program
medis lainnya juga berjalan, seperti pemeriksaan kesehatan rutin (MCU) untuk
memastikan para penduduk tetap dalam kondisi sehat.
Di Desa Glagah Agung, organisasi
keagamaan seperti Aisyiyah dan Muhammadiyah. Aisyiyah, sebagai organisasi
perempuan Islam, aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan
perempuan, sedangkan Muhammadiyah turut andil dalam pembangunan moral dan
pendidikan di desa ini. Tidak hanya organisasi Islam yang berperan, tetapi ada
juga pengurus Parisada Hindu di desa ini.
Penulis : Haya Shofa M.
Editor : Rizky Trisna Putri