PLK DESA GLAGAH: PERPADUAN ALAM INDAH DAN KAYA BUDAYA
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/9eaf366f-e28e-4b3d-b1a0-8750aedc539e.jpg)
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya kembali menceritakan
sepenggal pengalaman PLK (Perkuliahan Luar Kelas) yang dilaksanakan di Desa
Glagah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Glagah merupakan sebuah desa yang menyimpan pesona alam yang
memukau dan kekayaan budaya yang tak ternilai. Desa Glagah, dengan Air Terjun
Jagir yang menawan dan tradisi leluhur yang masih terjaga, menawarkan
pengalaman wisata yang unik dan bermakna. Namun, pesona air terjun ini bukanlah
satu-satunya yang ada di Glagah.
Masyarakat Desa Glagah memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya
adalah tradisi Gelar Songo. Ritual tahunan ini digelar setiap 1 Suro dan
menjadi momen penting bagi masyarakat untuk bersyukur atas segala karunia yang
telah diterima. Sembilan tumpeng yang disajikan dalam ritual ini melambangkan
kesuburan, kemakmuran, dan harapan akan masa depan yang cerah. Di balik
keindahan ritual Gelar Songo, terdapat makna filosofis yang mendalam. Tiap
jenis tumpeng memiliki simbolisme tersendiri, yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari masyarakat. Misalnya, tumpeng beras kuning melambangkan
kebahagiaan, sedangkan tumpeng beras hitam melambangkan kesabaran.
Setiap tahun, pada saat perayaan Gelar Songo, masyarakat Desa Glagah akan
membawa sesaji ke Air Terjun Jagir sebagai bentuk penghormatan kepada para roh
leluhur. Diiringi alunan gamelan yang merdu, mereka akan membacakan doa-doa
sambil menengadahkan wajah ke langit. Air terjun yang berkilauan di bawah sinar
matahari seolah menjadi saksi bisu atas kesucian ritual ini. Bagi masyarakat
Desa Glagah, Air Terjun Jagir bukanlah sekadar air terjun biasa. Mereka
meyakini bahwa air terjun ini adalah portal menuju dunia spiritual, tempat
bersemayamnya para leluhur yang menjaga desa. Nama "Jagir" yang
berarti "jagat" semakin memperkuat keyakinan mereka akan hubungan
erat antara alam semesta dan kehidupan manusia.
Salah satu faktor yang membuat tradisi di Desa Glagah tetap lestari adalah
peran aktif Karang Taruna. Organisasi pemuda ini tidak hanya terlibat dalam
penyelenggaraan ritual, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan
budaya. Mereka memiliki semangat yang tinggi, mereka berupaya melestarikan warisan
leluhur dan mengembangkan potensi desa. Karang Taruna Desa Glagah membuktikan
bahwa generasi muda mampu menjadi pelopor dalam melestarikan tradisi. Berbagai
kegiatan seperti Gelar Pitu Ritual, Gelar Songo, dan festival 999 takir jenang
suro adalah bukti nyata dari kepedulian mereka terhadap budaya lokal.
Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu mahasiswa yang menjalani PLK di Desa Glagah, Dania Afro Humairo ”Yang menarik buat saya di Desa Glagah itu orang-orang di Karang Taruna nya, Bu. Karang Taruna disana terkesan lebih memiliki peran aktif dibandingkan dengan Karang Taruna di kota.”. Pernyataan Humairo ini menjadi salah satu bukti bahwa Karang Taruna desa Glagah memiliki peran penting dalam kemajuan wisata Deasa Glagah. Organisasi pemuda ini tidak hanya terlibat dalam penyelenggaraan ritual, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Dengan semangat yang tinggi, mereka berupaya melestarikan warisan leluhur dan mengembangkan potensi desa. Dari Karang Taruna Desa Glagah ini menjadi pelopor dalam melestarikan tradisi desa.
Penulis : Panggih S. Sukma
Editor : Rizky Trisna Putri