Throwback Socius Competition 2024 : Kisah Unik, Keberagaman, dan Kesan Pesan

Puncak pelaksanaan Socius Competition 2024 telah berakhir beberapa hari lalu. Minggu, 10 November 2024 beriringan dengan peringatan Hari Pahlawan. Sebanyak 30 tim yang berhasil melewati babak penyisihan, bersaing memperebutkan gelar juara Kompetisi Sosiologi CBT yang berlangsung di kawasan FISIPOL UNESA. Cerita, kenangan, dan euforia barangkali masih dirasakan oleh peserta maupun panitia yang mengambil peran dalam keberlangsungan kegiatan ini.
Dalam kompetisi ini terdapat berbagai sekolah dari lima provinsi di Indonesia yang mengirimkan perwakilannya. Kelima provinsi tersebut ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, dan Nusa Tenggara Barat, berhasil menghadirkan kebhinekaan dalam pelaksanaan Socius Competition 2024. Pada wawancara yang dilakukan bersama tim SMA Global Mandiri Cibubur, mengungkapkan bahwa kehadiran mereka di Surabaya bukan hanya untuk mengikuti pelaksanaan acara puncak Socius 2024, namun juga menjadi ajang untuk mengeksplorasi Kota Surabaya. Tim SMA Al Azhar Budi Parahyangan pada kesempatan lain juga menunjukkan kebahagiaan dan menyampaikan bahwa mereka merasa senang dapat mengikuti perlombaan berskala nasional ini.
Dari ke-30 tim yang berhasil lolos babak semifinal, terdapat enam tim yang memenuhi kualifikasi juri untuk bertanding secara langsung pada babak final, salah satunya SMA AT Tibyan Pasuruan. Kisah unik Socius 2024 hadir dari tim ini. Tak disangka bilamana guru pendamping SMA AT Tibyan yang bernama Salsabillah Malicha Putri, S.Pd. merupakan salah satu peserta Socius yang mewakili SMAN 2 Bangil pada tahun 2017 - 2018 dan memperoleh peringkat kedua. Sementara pada kesempatan ini, beliau sukses mengantarkan muridnya M. Yafi Aditya dan Rafiq Ricarda Putra meraih Juara Harapan 3. Menjadi pencapaian luar biasa bagi beliau sebagai peserta dan pendamping.
Kebanggaan yang amat juga hadir dari Desty Anggraeni, guru pendamping SMA Al Al Azhar Syifa Budi Parahyangan setelah berhasil mengantarkan muridnya memperoleh Juara 1 Kompetisi Sosiologi CBT. Dalam wawancara yang dilakukan setelah prosesi seremonial, dirinya mengungkapkan “ini kompetisi yang bisa meningkatkan skill anak bukan hanya secara akademis, tapi meningkatkan skill mereka (peserta) untuk belajar public speaking”. Lebih lanjut, Bu Desty menyampaikan “Dengan adanya kegiatan ini, memperlihatkan bahwa sebenarnya jiwa sosiologi itu adalah bagaimana anak-anak itu dibangun untuk punya sikap kritis, untuk peka terhadap lingkungan”. Diakhir wawancara, “Jadilah versi terbaik bagi diri kalian sendiri karena yang bisa menghargai dan bisa bangga itu bukan orang lain tapi diri kita sendiri” menjadi closing statement luar biasa yang diungkapkan oleh Bu Desty.
Penulis : Hisyamuddin Salim
Editor : Devira Putri Rahmawati