Mengeksplorasi Dunia Bersama Kisah Afeefah Subagyo Dalam Event Internasional
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/7cebd418-f3fa-4c21-99e8-8c3c0503a1d1.jpg)
Menjadi pelajar, menciptakan banyak peluang bagi diri untuk lebih mengeksplorasi dunia. Berbagai keuntungan seperti kemudahan hubungan, wawasan yang memperkaya, hingga pengalaman baru menjadi nilai positif yang selalu dapat dikembangkan oleh siswa. Keterikatan dengan status pelajar juga merupakan suatu keistimewaan karena mampu menghubungkan diri dengan berbagai hal di dunia luar. Salah satunya terkisah pada cerita Afeefah Subagyo atau lebih dikenal dengan panggilan Afe atau Efa, mahasiswi Prodi Sosiologi angkatan 2023.
Kisah eksplorasi Afe berawal dari keikutsertaannya dalam penyelenggaraan event 'Asean University Games 2024' yang pada saat itu bertempat di Surabaya dan Malang. Keberaniannya untuk menantang diri dalam kegiatan tersebut meski membayangkan dengan ketakutan dan ke- insecure -an, membawa pada keberhasilan dalam menantang dirinya sendiri, “sebenarnya enggak buat berani daftar itu karena waktu itu kayak ngerasa acara itu kan besar ya, kayak luas banget gitu ” , tuturnya dalam wawancara. “Terus kegiatannya akan dilaksanakan di Lidah Wetan. Jadi aku tidak punya kenalan siapa pun itu, buat daftar itu kayak takut gitu. Tapi akhirnya.. aku tu tiba-tiba kayak nge-rasa tantangan gitu, mau coba hal baru yang dimana nanti itu nantang diri aku sendiri gitu” tuturnya lebih lanjut.
Afe mengungkapkan bahwa faktor yang sangat mendukung dirinya dapat mengikuti kegiatan tersebut yaitu hasil Test of English Proficiency (TEP) yang bagus sehingga menciptakan tumbuhnya kepercayaan dalam dirinya, “modal percaya diri aja sih walaupun enggak punya teman. Jadi kapan lagi begitu.”
Melalui keikutsertaan tersebut, pada kesempatan lain Afe kembali mendapat peruntungan untuk menjadi panitia penyelenggara event internasional 'Asian Volleyball Championship U-20 2024' yang juga berlangsung di Surabaya. Keberhasilan pembentukan hubungan yang dilakukan Afe telah memperkenalkan dirinya pada rekan-rekan yang lebih luas dan memberikan pengaruh serta kesempatan lain dalam perjalanan eksplorasinya. Afe dengan cita-citanya sebagai reporter tidaklah terhalang oleh statusnya sebagai mahasiswa sosiologis, “menurutku untuk mencapai yang kita inginkan tidak harus sejalan. Mungkin kita bisa mengeksplor dunia baru, namun kita ingin mencapainya bisa dengan hal itu. Jadi nggak harus sejalan, tapi yang lain justru mungkin bisa membuat lebih baik begitu”, tuturnya. Dalam wawancara akhir Afe menyampaikan “men- challenge diri sendiri itu lumayan sangat berat tapi hasilnya sangat bagus”.
Melalui kisah Afe dan perjalanan eksplorasinya, penulis ingin membuka pandangan teman-teman sosiologi, khususnya, bahwa menjadi pelajar sosiologi bukanlah batu sandungan bagi impian-impian yang telah direncanakan. Bahkan dengan status pelajar menjadi sosiologis yang dimiliki, kita dapat menjadikan hal tersebut sebagai batu loncatan untuk memperoleh kesempatan dalam membentuk diri menjadi versi yang lebih baik.
Penulis: Hisyamuddin Salim
Editor: Erina Arzabel Rusdi