Taufiq Hidayat, Mahasiswa Sosiologi dan Awardee Beasiswa GenBi, Bagikan Tips Bikin Motivation Letter yang Efektif
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/4d2b4bb2-f205-4d2e-9136-446ae60a1fa2.jpg)
Beasiswa Bank Indonesia akan segera membuka pendaftaran lagi bagi mahasiswa yang ingin mengikuti seleksi tahun ini. Untuk mahasiswa yang sekarang ada di semester tiga dan tertarik mendaftar, penting untuk menyiapkan semua berkas administrasi dengan baik. Salah satu berkas yang paling penting dan sering membuat galau adalah motivation letter. Dokumen ini akan menjadi bahan pertimbangan utama penyeleksi untuk mengetahui apa motivasi dan tujuan kamu mendaftar beasiswa.
Sayangnya, banyak yang masih bingung bagaimana cara membuat motivation letter yang efektif. Kebanyakan hanya menulis pengalaman atau motivasi seadanya tanpa benar-benar menyampaikan poin penting yang bisa membuat penyeleksi tertarik. Hasilnya? Banyak yang akhirnya tidak lolos pada tahap awal seleksi.
Penulis berkesempatan melakukan diskusi dengan Taufiq Hidayat, mahasiswa Sosiologi angkatan 2022 yang juga penerima Beasiswa GenBi (Generasi Baru Indonesia). Taufiq berbagi beberapa tips jitu tentang cara membuat motivation letter yang tidak hanya efektif tapi juga bisa menunjukkan kamu siapa sebenarnya.
1.Mulai dengan Perkenalan dan Latar Belakang
Di bagian awal motivation letter, perkenalkan diri dengan jelas dsan ringkas. Sebutkan nama, jurusan, dan kampus. Tambahkan juga apa yang membuat kamu cocok jadi penerima beasiswa mereka.
2. Ceritakan Motivasi yang Menginspirasi
Bagian ini merupakan bagian yang penting. Ceritakan alasan mengapa kamu bersemangat untuk melanjutkan pendidikan dan siapa atau apa yang memberikan pengaruh besar dalam perjalanan pendidikanmu. Misalnya, apakah ada seseorang yang menjadi inspirasi, pengalaman pribadi yang membuat kamu menjadi lebih gigih, atau impian besar yang selalu kamu kejar.
3. Tunjukan Apa yang Bisa Kamu Berikan
Selain cerita tentang diri sendiri, jangan lupa sertakan apa yang kamu tawarkan kepada pihak pemberi beasiswa. Beasiswa bukan hanya soal membutuhkan biaya pendidkan, tapi juga kontribusi kamu untuk mereka dan orang-orang di sekitarmu. Misalnya, sebut saja pengalaman organisasi, kegiatan sosial, atau pencapaian yang bisa jadi nilai tambah.
4. Tutup dengan Harapan yang Optimis
Di bagian akhir, sampaikan harapan jikalau nanti berhasil menjadi penerima beasiswa ini. Beritahu kalau kamu akan memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan bagaimana kamu berencana untuk memberi dampak positif bagi diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
Menurut Taufiq, motivation letter yang baik tidak harus ribet, tetapi bisa memberikan gambaran kamu, apa motivasi kamu, dan mengapa kamu layak dapat beasiswa ini. Pesannya sederhana saja: tulis dengan bahasa yang jujur, sopan, dan nyaman dibaca.
Jadi buat kamu yang lagi persiapan daftar Beasiswa Bank Indonesia, semoga tips ini bisa membantu kamu untuk membuat motivation letter yang lebih menarik. Ingat, dokumen ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga cara kamu menunjukkan diri ke penyeleksi. Selamat mencoba, semangat, dan semoga sukses!
Penulis: Delvis Salsabila
Editor: Tatia Eisyfa Mutiara