Mengenal Komunitas GAS : Pemuda Grajagan Pantai Buktikan Kekuatan Kolaborasi
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/86bd65e8-6128-4566-b932-1033091fd431.jpg)
Pada
tanggal 23 - 28 September 2024 Mahasiswa sosiologi angkatan 2023
melaksanakan kegiatan PLK (Perkuliahan Luar Kelas) di Dusun Grajagan Pantai,
Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan berlangsung singkat, namun
cukup berkesan bagi mahasiswa sosiologi yang melakukan PLK di dusun ini.
Dusun
Grajagan pantai merupakan ujung paling timur dari pulau Jawa. Berbatasan
langsung dengan pantai serta menyimpan pesona tersendiri akan tradisi dan
wisata alamnya. Tradisi yang terkenal dari Dusun ini ialah Petik laut atau
sedekah bumi. Petik laut dilakukan di bulan suro dalam penanggalan Jawa. Bulan
Suro merupakan bulan yang dianggap sakral oleh suku Jawa. Petik laut dimaknai
sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam sekitar atas berkah
yang diberikan. Wisata alam yang menjadi ikon dari Dusun Grajagan Pantai adalah
Pantai Coko atau dikenal dengan nama Pantai Grajagan.
Tidak
hanya kaya akan tradisi dan pesona alamnya, Dusun Grajagan Pantai juga kaya akan
komunitas pemuda seperti ARPAS (Arek Pasar ), Pemuda Ansor, PERSEKOM
(Persatuann Sepak Bola Komunitas) dan GAS (Gerakan Anti Sadar ). Komunitas
pemuda yang terkenal dan aktif di dusun ini adalah Komunitas GAS (Gerakan Anti
Sadar). Meskipun memiliki nama yang terkesan negatif, komunitas GAS membuktikan
kekuatan kolaborasinya dengan visi utama melayani masyarakat.
Komunitas
GAS mulanya merupakan nama dari klub sepak bola dusun. Kemudian komunitas ini berkembang
hingga menjadi komunitas pemuda yang cukup besar di dusun ini. Anggota dari komunitas
GAS merupakan pemuda dusun grajagan Pantai dan beberapa tokoh masyarakat desa. Komunitas
GAS berperan aktif dalam pelayanan kepada masyarakat seperti piket pengambillan
sampah setiap hari selasa di tiap-tiap rumah warga, menjadi penyumbang baik
tenaga dan materi di acara dusun dan aktif mengadakan acara ketika hari-hari
besar keagamaan seperti mauludan, bulan puasa, dan acara tujuhbelasan.
Eksistensi
komunitas GAS justru mengalahkan organisasi karang taruna. Hal ini karena
karang taruna terikat oleh aturan dan prosedur dari desa dan tidak luwes dalam
berbaur dengan masyarakat, berbeda dengan Komunitas GAS yang dapat berbaur
dengan seluruh lapisan masyarakat Dusun Grajagan Pantai. Begitupun dengan
mahasiswa PLK yang disambut hangat oleh anggota pemuda GAS. Mereka bersedia
membantu mahasiswa PLK dalam proses
pengumpulan data, serta mengadakan acara makan bersama di malam kepulangan
sebagai tanda perpisahan.
Kolaborasi, keunikan dan dedikasi Komunitas GAS memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat Dusun Grajagan Pantai dan meninggalkan kesan tersendiri pada Mahasiswa PLK. Kesan yang baik ini menjadikan Mahasiswa PLK Prodi Sosiologi Unesa angkatan 2023 berharap dapat kembali ke Dusun Grajagan Pantai di lain kesempatan.
Editor : Rizky Trisna Putri