Deep Ecology Sharing Session
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/5fe95662-6d1a-4ba3-b4a2-91bebc777d69.jpg)
Pada Agustus 2024 dosen Prodi
Sosiologi menginisiasi diskusi dan
perkenalan antar Prof Gerry Van Klinken dengan Nyai Nissa Wargadipura sebagai
pimpinan Pondok Pesantren Ekologi Ath Thaariq, Garut. Nyai Nissa merupakan
salah satu tokoh pergerakan petani perempuan. Beliau memperkenalkan latar
belakang pendidiran pesantren, geneologi gerakan hingga bagaimana upaya Nyai
Nissa dan santri memperkuat gerakan lingkungan di berbagai daerah.
Nyai Nissa Wargadipura menjelaskan bahwa salah
satu sebab dasar pesantren ekologi didirikan adalah berupaya untuk melawan
sistem dari kebijakan revolusi hijau. Kebijakan ini dianggap merupakan
sistem yang mengendalikan pangan hingga sistem penghidupan rumah tangga petani.
Melalui Pendidikan pertanian di pesantren dan gaya hidup berkelanjutan berbasis
ekologis, Nyai Nissa Wargadipura berupaya mewujudkan kedaulatan pangan dari
skala yang paling keecil, yakni rumah tangga pesantren. Pesantren menerapkan
metode revolusi meja makan dan pertanian kebun pakarangan (Kebon talun) yang
berdasarkan pengetahuan lokal suku sunda dalam pengelolaan lingkungan dan
pangan di pesantren.
Pengembangan pesantren ekologi melalui
konsep yang dijelaskan Nissa mengundang
kekaguman dari Prof Gerry. Terutama ketika kesadaran dalam bercocok tanam juga
dihubungkan dengan pola konsumsi warga terutama santri dalam pesantren. Umi
Nissa berusaha menumbuhkan kesadaran tentang keseimbangan pola kehidupan dan
alam kepada para santri, hal ini berkelindan dan selaras dengan konsep deep
ecology yang sebelumnya dibawakan Prof Gerry dalam kuliah umum yang
dilaksanakan pada 31 Juli 2024 di Unesa.
Penulis : Rizky Trisna Putri
Editor : Wardatul Adawiah