Cerita Merdeka Belajar Mahasiswa Sosiologi : Memperkuat Kemampuan Penelitian dengan BRIDA Provinsi Jawa Timur
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/592e6463-6cd9-4bc4-9c26-40dbe390d981.jpg)
Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau dikenal dengan sebutan MBKM merupakan program yang telah terselenggara sejak beberapa tahun lalu kala Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo jilid dua menunjuk Nadiem Anwar Makarim sebagai Mendikbudristek. Program yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna saat memasuki dunia kerja ini menawarkan beberapa kegiatan yang pada Universitas Negeri Surabaya terdiri atas program magang, kuliah kerja nyata, pertukaran mahasiswa, dan magang penelitian.
Pada setiap programnya, berbagai pengalaman berbeda akan tercipta bagi para mahasiswa. Banyak kisah yang dapat diselesaikan dari pelaksanaan masing-masing program tersebut melalui cerita setiap siswa yang telah melaksanakannya. Salah satunya berasal dari Putri Tiara Asmarajati, Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2022.
Melalui program MBKM, Tiara bersama beberapa rekannya telah melaksanakan kegiatan magang dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang telah berlangsung selama empat bulan tersebut banyak memberikan pengalaman dan pembelajaran baru bagi mereka. Penempatan dirinya pada sub bagian peneliti membuat Tiara merasakan bagaimana menjadi seorang pengelola jurnal. Meski tidak sepenuhnya terkait dengan setiap kegiatan, namun dengan penempatan tersebut dirinya dapat memperoleh pengalaman yang berharga terhadap aktivitas yang erat kaitannya dengan keilmuan sosiologis, yakni melakukan penelitian, membuat artikel dan melakukan upload artikel ke jurnal.
Pada tugas lain yang dilakukannya, Tiara mengaku bila dirinya juga mendapat penempatan di sub bagian umum dan kepegawaian, sehingga mendapat pengalaman dalam menjalankan keperluan administratif suatu instansi. Dalam wawancara Tiara berpesan, “Pada saat pelaksanaan magang, lebih baik bila kita berpikir fleksibel dan aktif serta mampu berinisiatif dalam setiap aktivitas”. Hal tersebut disampaikan Tiara sebagai pembelajaran atas pengalaman yang telah diperolehnya.
Menurut Tiara, pelaksanaan MBKM ini banyak membantu dirinya mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum diperoleh. Meskipun telah tuntas menjalankan program MBKM, dirinya dengan sedikit menyesal menyampaikan bahwa alangkah baiknya bila dalam menjalankan program MBKM untuk tidak bergantung pada satu program yang oleh Tiara disebutkan yakni MSIB. Selain itu dirinya juga mengharapkan adanya perhatian dari civitas akademika yang ada untuk dapat memperhatikan pelaksanaan program MBKM yang telah diamanatkan oleh Kementerian Pendidikan agar dapat berjalan sesuai dengan Arah serta menjadi wadah yang benar-benar dapat mengembangkan kompetensi setiap mahasiswa.
Penulis: Hisyamuddin Salim
Redaktur: Panggih Setyaning Sukma