Berita Acara Seminar Wawasan Kebangsaan
![](https://statik.unesa.ac.id/sosiologi/thumbnail/32620ff8-1341-4e36-9c65-f8498d0b651a.jpg)
UNESA, (17/10) – Himpunan Mahasiswa Sosiologi mengadakan seminar kebangsaan yang dihadiri oleh mahasiswa lintas program studi dari angkatan 2022 hingga 2024. Seminar berlangsung di Ruang Srikandi I6 Fakultas Ilmu sosial dan politik mulai pukul 12.30 dan menghadirkan dua pemateri. Acara dibuka oleh Ketua Program Studi Sosiologi, M. Agus Fauzi, yang menyatakan bahwa seminar ini merupakan bentuk penyegaran bagi mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan yang melelahkan. Alya Syifa, Ketua Pelaksana Seminar, juga memberikan sambutan, berharap acara hari ini berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan intelektual mahasiswa. Sambutan ditutup oleh Ketua Himpunan Mahasiswa, Lintang Pandu Pradana, yang mendorong mahasiswa untuk aktif dan bebas menyampaikan kritik dalam forum tersebut.
Materi pertama disampaikan oleh Dimas Prasetyo, Ketua Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik 2022, dengan tema kebhinekaan dan polarisasi. Ia memulai diskusi dengan membahas kebhinekaan dalam masyarakat heterogen dan politik identitas. Dimas mengungkapkan pentingnya memahami hubungan antara toleransi dan polarisasi, yang sering menjadi penyebab konflik antar individu dan kelompok. Ia mencontohkan strategi politik "Divide et Impera" yang pernah berhasil memecah belah bangsa Indonesia dan mengatakan bahwa hal tersebut jangan sampai terjadi lagi. Di akhir penyampaian, Dimas menyatakan, "Demi menuju masyarakat demokratis, kita tidak perlu menghilangkan perbedaan di antara kita. Biarkan perbedaan tetap hidup dan menjadi simbol Bhineka Tunggal Ika."
Materi selanjutnya disampaikan oleh Bukhori, ketua himpunan mahasiswa Manajemen 2023, yang membahas toleransi dari dimensi teologis dan sosiologis. Ia menjelaskan makna toleransi dalam beberapa ayat Al-Qur'an dan mengaitkannya dengan Piagam Madinah, yang merupakan konstitusi Islam pertama. Bukhori menekankan bahwa manusia diciptakan berbeda untuk saling mengenal. Ia juga menjelaskan bahwa multikulturalisme dan pluralisme dapat menjadi penyebab polarisasi, yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk agama, politik, serta sosial dan budaya.
"Saat ini kita berada di tengah polarisasi sosial, di mana masyarakat sangat beragam dan topik yang dibahas juga menarik mengenai bagaimana kita bisa menoleransi satu sama lain," ujar Risma, salah satu peserta seminar dari prodi Sosiologi angkatan 2023, saat ditanyai tentang acara seminar hari ini. Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan panitia. Seminar ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan mendorong mereka untuk terus menumbuhkan sikap toleransi di tengah polarisasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Penulis : Delvis Salsabila, Tatia Eisyfa Mutiara
Editor : Rizky Trisna Putri